Baca dulu dari awal sebelum ke pengobatan dan pencegahannya! - Mungkin anda pernah mendengar iklan ini yang, "Anak anda cacingan?, MinumlahCombantrin!", yah iklan tersebut cukup terkenal di era akhir tahun 90-an dan awal-awal tahun 2000-an. Jika melihat cuplikan iklan tersebut, penyakit cacingan seolah-olah khusus menjangkit anak-anak atau balita saja, tetapi sebenarnya cacingan juga bisa menyerang orang dewasa. Bagi anda atau balita anda yang mengalami cacingan, anda tidak perlu khawatir lagi karena pada postingan kali ini akan berbagi dengan anda resep (ramuan/obat) alami untuk mengobati cacingan. Namun sebelum ke 10 ramuan tersebut, mari kita kenali dan pelajari dulu sedikit pengetahuan tentang penyakit cacingan ini.
Berbeda halnya dengan penyakit wasir (ambien), Cacingan adalah kumpulan gejala dan gangguan kesehatan sebagai akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh. Yang mana ada beberapa jenis cacing yang menjadi penyebab gangguan ini, dimana yang paling umum menginfeksi manusia dan dapat menyebabkan penyakit, diantara jenis cacing itu antara lain:
1. Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides)
Cacing gelang adalah cacing yang paling umum menginfeksi manusia. cacing gelang dewasa berukuruan 10-30 cm dengan tebal sebesar pnsil dan dapat hidup hingga 1-2 tahun. Cacing gelang menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi telurnya. Ketika sekelompok telur cacing tertelan dan memasuki usus, mereka kemudian menetas menjadi larva. Larva kemudian beredar melewati dinding usus, menuju paru-paru melalui aliran darah.
Selama tahap ini, gejala seperti batuk (bahkan batuk cacing) dapat terjadi. Dari paru-paru, larva memanjat melalui saluran bronkial ke tenggorokan, dimana mereka kemudian tertelan melalui ludah. Larva lalu kembali ke usus kecil hingga tumbuh menjadi dewasa, kawin, dan bertelur dalam 2 bulan setelah telur menetas. cacingan ringan biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala baru muncul pada cacingan dengan tingkat yang parah. Anak-anak lebih mungkin terkena gangguan gastrintestinal dan gejala kurang gizi dibanding orang dewasa akibat cacingan ini. Perut buncit dan lesu/kurang semangat bisa menjadi pertanda bahwa seseorang andak terkna infeksi cacing gelang yang parah.
2. Cacing Kremi (Enterobus vermicularis)
Seperti halnya cacing gelang, cacing kremi atau cacing kerawit menginfeksi manusia. Kita tidak bisa tertulari cacing jenis ini dari hewan peliharaan. Telur cacing kremi dapat menempel pada tangan melalui kotoran manusia. Ketika tangan yang tercemar telur cacing itu masuk kemulut, telur dapat masuk ke dalam saluran pencernaan, menetas dalm usus kecil, dan bergerak turun ke usus besar.
Di sana, cacing kremi melekat pada dinding usus dan memakan sari makanan. Ketika sudah siap bertelur, cacing pindah dan bertelur pada lipatan kulit di sekitar dubur. pada tahap inilah, penderita mulai menyadari adanya gejala cacingan dengan merasakan gatal-gatal di sekitar anus. gatal-gatal ini biasanya lebih intens terasa di malam hari. Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dari menelan telur cacing sampai merasakan gatal-gatal di anus. cacing kremi dewasa berukuran 3-10 mm, sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang. Telur cacingkremi dapat bertahan hidup hingga tiga minggu. Karena bentuknya yang sangat kecil, kita tidak dapat melihat telurnya, sehingga sering sekalii penularan itu tanpa sengaja terjadi ketika menggunakan baju, kasur, bantal, mainan anak, uang kertas, peralatan makan, atau peralatan mandi/toilet. Untuk memastikan apakah gatal-gatal di dibur itu disebabkan oleh cacing kremi atau tidak, anda dapat meletakan sepotong selotip di anus. Semua cacing atau telur akan menempel di selotip tersebut. lalu bawalah selotip itu ke dokter untuk diperiksa.
3. Cacing Tambang (Ancylostoma Duodenale dan Necator americanus)
Cacing tambang bisa menginfeksi manusia maupun mamalia lain, seperti kucing dan anjing. Cacing tambang dewasa hidup di dalam usus kecil manusia, dimana merela melekatkan diri di dinding usus dengan mulut mereka. Mereka memakan darah dan menyebabkan pendarahan di usus yang ditempati. Infeksi cacing tambang biasanya tidak memberikan gejala spesifik. Namun, penderita mungkin akan mengalami anemia (kekurangan darah) dan keluhan terkait peradangan usus, seperti mual, sakit perut, dan diare.
4. Cacing Cambuk (Trichinella Spiralis)
Cacing cambuk ditularkan melalui konsumsi daging hewan yang mengandunglarva cacing ini. Cacing tambuk dewasa mncapai panjang sekitar 1-2 mm. Manusia bisa terinfeksi cacing cambuk karena memakan daging mentah atau daging yang setengah matang dari hewan yang terinfeksi, terutama babi, babi hutan, dan beruang. Larva lalu masuk ke usus kecil, menembus mukosa, dan menjadi dewasa dalam 6-8 hari.
Cacing betina dewasa melepaskan larva yang bisa bertahan hidup sampai dengan 6 minggu. Larva yang baru lahir bermigrasi melalui aliran darah dan jaringan tubuh, tetapi akhirnya hanya bertahan di sel otot rangka lurik. Larvamengkista (encyst) sepenuhnya selama 1-2 bulan dan tetap hidup hingga beberapa tahun sebagai parasit intraslular. Larva yang mati akhirnya diserap kembali ke tubuh. Siklus ini terus berlanjut hanya jika larva mengkista dicerna oleh karnivora lain. Gejala wal infeksi cambuk termasuk edema, nyeri otot, dan demam.
5. Cacing Pita (Taenia Saginata dan Tenia Solium)
Cacing pita adalah parasit pada manusia dan hewan ternak. Ada 2 jenis cacing pita yang menjadikan manusia sebagai inang perantara maupun inang permanen, yaitu cacing pita sapi dan cacing pita babi.
Cacing Pita Sapi (Taenia Saginata)
Taenia saginata adalah cacing raksasa diantara semua cacing parasit. panjang nya bisa mencapai 8 meter, hampir sepanjang saluran pencernaan manusia dewasa. Cacing pita ini berwarna putih pucat, tanpa mulut, tanpa anus, dan tanpa saluran pencernaan. badannya tidak berongga dan terdiri dari segmen-segmen berukuran 1 x 1,5 cm. Cacing ini bisa hidup sampai 25 tahun di dalam usus inangnya. Cacing pita umumnya menyebabkan rasa sakit pada perut, baik ringan sampai sedang (mual).
Cacing Pita Babi (Tenia Solium)
Tenia Solium adalah kerabat dekat Taenia Saginata yang memiliki siklus hidup hampir sama, namun inang perantaranya adalah babi. Manusia dapat terinfeksi saat memakan daging babi yang berisi kista Taenia Solium. Cacing ini sedikit lebih kecil dari Taenia Saginata (panjangnya 3-4 meter), tetapi lebih berbahaya. Berbeda dengan Taenia Saginata yang hanya membentuk kista di daging sapi,taenia Solium memgembangkan kista di tubuh manusia yang menelan telurnya di mata, otak, dam otot, sehingga menyebabkan masalah serius bagi inangnya. Selanjutnya, jika tubuh membunuh parasit itu, garam kalsium yang terbentuk di bekas tempat mereka berada akan membentuk batu kecil di jaringan lunak yang juga dapat menganggu kesehatan.
Baiklan ini dia 10 Ramuan Obat Alami untuk Cacingan untuk anak dan dewasa, yang mana anda dapat menggunakan salah satu dari 10 ramuan dibawah ini berdasarkan bahan-bahan yang paling mudah untuk anda dapatkan dan berdasarkan jenis cacingnya:
Ramuan 1- Sediakan 25 gram bangle, 25 gram temu hitam, 10 gr biji ketumbar, dan 5 buah tangkai daun sirih (diiris-iris tipis).
- Semua bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc
- Air rebusan di minum selagi hangat secara teratur, dia kali sehari. Satu ramuan digunakan untuk dua kali minum.
Ramuan 2- Sediakan 60 gr krokot segar
- Rebus krokot dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc
- Air rebusan diminum selagi hangat dan krokotnya dimakan
- Konsumsi ramuan herbal ini secara teratur, dua kali sehari
Ramuan 3 (Khusus untuk cacing kremi)- Sediakan 1 helai daun pepaya dan 15 gr akar pohon bunga melati
- Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc
- Air rebusan di minum selagi hangat secara teratur dua kali sehari.
Ramuan 4 (Khusus untuk cacing kremi)- Sediakan 3 siung bawang putih, 30 gr akar pepaya, dan gula merah secukupnya (dipotong-potong).
- Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc.
- Air rebusan di minum selagi masih hangat secara teratur, dua kali sehari. Satu olahan ramuan digunakan untuk dua kali minum.
Ramuan 5- Sediakan 2 sendok makan biji pepaya yang sudah dikeringkan
- Giling bahan hingga menjadi bubuk dan seduh dengan 1/2 gelas air
- Tambahkan madu secukupnya, lalu diaduk hingga rata
- Minum ramuan secara teratur, dua kali sehari.
Ramuan 6- Sediakan 3 gram biji ceguk, 2,5 gr rimpang temu hitam, dan 3 gram rimpang temu giring matang
- Haluskan semua bahan, campur dengan 110 ml air matang, lalu peras.
- Minum ramuan satu kali sehari sebanyak 100 ml, dan di ulang selama 3 hari.
Ramuan 7- Sediakan 3-5 butir biji jeruju
- Giling bahan sampai halus, lalu seduh dengan 1/2 cangkir air panas.
- Dinginkan ramuan, lalu diminum seklaigus. Lakukan selama 2-4 hari berturut-turut
Ramuan 8- Sediakan 1/4 butir buah kelapa dan 1 buah wortel
-Parut semua bahan, campur dengan segelas air, kemudian peras dan saring.
- Minum ramuan pada malam hari menjelang tidur
Ramuan 9- Sediakan 7 gr akar delima kering
- Cuci akar delima, dipotong-potong, lalu direbus dengan satu gelas air selama 15 menit
- setelah dingin, saring dan minum ramuan tersebut sekaligus.
Ramuan 10- Sediakan 15 gr kulit kering, 15 gr serbuk biji pinang, dan 3 gelas air bersih
- rebus semua bahan hingga mendidih dengan api kecil selama 1 jam
- setelah dingin, saring dan minum sekaligus sebelum makan pagi
Cara mencegah cacinganSeperti kata pepatah, bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Anda bisa mengikuti beberapa tips dibawah ini sebagai upaya untuk pencegahan cacingan:
- Jaga kebersihan diri sendiri, terutama kuku dan tangan. Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan.
- Selalu jaga kebersihan lingkungan
- Jaga kebersihan makanan. Jika memang terpaksa harus membeli makanan diluar, pastikan bahwa makanan tersebut bersih dalam hal pengolahan maupun penyajian.
- Saat anak bermain, selalu pastikan bahwa mereka menggunakan alas kaki, seperti sepatu atau sandal. Hal ini untuk mengurangi kontak langsung dengan telur cacing. Cuci kaki dengan sabun setelah mereka bermain di tempat yang kotor.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking